Pages

Senin, 08 Desember 2014

EKSISTENSI MAHASISWA DALAM SEMANGAT KEBANGKITAN NASIONAL



Sumpah Mahasiswa Indonesia,
Kami Mahasiswa Indonesia Bersumpah,
Bertanah air satu, tanah air tanpa penindasan.
Kami Mahasiswa Indonesia Bersumpah,
Berbangsa satu, bangsa yang gandrung akan keadilan.
Kami Mahasiswa Indonesia Bersumpah,
Berbahasa satu, bahasa tanpa kebohongan.
Itulah bunyi Sumpah Mahasiswa Indonesia yang menjadi asas kehidupan kaum intelek muda negeri ini. Merinding tentu saja bagi yang masih menghayati arti dan makna dari ikrar ini, tapi bukan tidak mungkin akan terkesan biasa-biasa saja ditelinga orang-orang yang belum menemukan jati diri kemahasiswaannya. Seperti kebanyakan ikrar pada umumnya, terkadang memang sangat gampang untuk diucapkan tapi sangat susah untuk diaplikasikan dalam dunia nyata. Sumpah mahasiswa Indonesia berisi penegasan dan sikap mahasiswa terhadap bangsa dan negaranya. Ikrar ini pulalah yang dijadikan asas dan pedoman perjuangan mahasiswa dalam mengawal berbagai permasalahan bangsa.

MEMBANGUN LEMBAGA DENGAN KONSEP PERSETUBUHAN

Sedikit memulai dengan penyederhanaan antara kegiatan berlembaga dengan peristiwa persetubuhan. sebuah lembaga terdiri dari beberapa perangkat organisasi seperti, ketua, sekretaris, bendahara, ketua bidang, pengurus. beberapa perangkat ini kita namakan pengurus. dan perangkat penting lainnya adalah anggota. kedua unsur ini sangatlah menentukan keberadaan organisasi yaitu pengurus dan anggota. melanjutkan penyederhanaan ini, saya simbolkan pengurus itu adalah laki-laki dan anggota itu adalah perempuan supaya betul-betul menyerupai persetubuhan.. hehehehe.

Dalam persetubuhan laki-laki (biasanya) menjadi prakarsa (sekedar mengira-ira). prakarsa ini hendaknya tidak senantiasa dianggap sebagai tindakan sadar dan terkendali karena dalam beberapa peristiwa banyak yang bersifat spontan dan alamiah. dengan pandangan mata, sentuhan, ciuman, "tahap pembangkitan birahi" dicapai, dalam hal ini birahi wanita dibangkitkan. tahap ini dilanjutkan dengan tekanan pada daerah "peka" wanita dilakukan secara intensif. kemudian tahap persetubuhan sebenarnya dimasukkan pada saat 'penetrasi' sampai 'orgasme'. akhirnya tibalah perasaan kedua pasangan yang baru mengalami kebersamaan yang paling mesra diungkapkan terhadap satu sama lain.